Dini hari setelah adzan sholat shubuh, Teh Dina sms saya mengabarkan kalau dr.Agoes Naziel Furqon, teman sesama blogger telah meninggal dunia, saya sejenak spechless dan saya cubit tangan, oh bukan mimpi, walau masih pagi sekali.
Langsung saya mengucap Innalilahi wainnalilahiroji’un, perasaan campur aduk antara tidak percaya, sedih dan penyesalan, kenapa ada penyesalan? karena dari tiga tahun yang lalu, selalu membuat janji untuk bertemu almarhum beserta keluarganya di Bandung, tak pernah terjadi, selalu ada halangan, saya sering membatalkan karena keterbatasan waktu jika sedang pulang ke Bandung.
Kami belum pernah bertemu, tetapi komunikasi dunia maya dari saling berkomentar di Blog, FB, Twitter dan Chatt di YM membuat kami merasa sudah saling bertemu, karena alm adalah seorang dokter, tak jarang saya konsultasi masalah kesehatan dari mulai gigi linu, migrain sampai schizophrenia, walau artikel kesehatan berlimpah di blog pribadinya http://agusnazilfurqon.blogdetik.com
Sosok aura ramahnya sangat terasa saat berbincang walau hanya di dunia maya, sikapnya yang sederhana dan rendah hati membuat saya tak segan untuk berbincang apa saja yang menyenangkan, mulai dari kampung halaman yang sama-sama dari Bandung, alm tinggal di daerah Buahbatu yang dulu setiap hari saya lewati ketika SMP, sampai berbincang mengenai kopi paling enak.
Walau belum pernah bertemu tetapi alm dr.Naziel banyak mendukung kegiatan dBlogger, baik partisipasi dalam lomba posting, ikut menjadi donatur gerakan berbagi dan silaturahim melalui blogwalking.
Ada satu misi mulia almarhum yang belum kesampaian, ketika tiga tahun yang lalu saya posting sebuah puisi dalam Bahasa Sunda, alm langsung mengajak saya dan teh dina untuk conference YM, katanya sesama Blogger dari tanah priangan, suatu saat ingin membuat komunitas Blogger yang selalu update berkala postingan dalam Bahasa Sunda, katanya ingin melestarikan budaya daerah nenek moyang, sebelum hal itu terwujud, beliau telah pergi duluan. Mudah-mudahan dapat dilaksanakan oleh kami yang masih hidup walau belum tahu kapan.
Kesedihan ini tak akan membuatnya hidup kembali, namun semua kenangan itu akan tetap abadi dan hidup, walau hanya kenal dan interaksi di dunia maya, namun alm telah banyak menyumbangkan karya nyata dalam warisan blognya yang sangat bermanfaat, juga amalnya ketika menjadi donatur Gerakan Berbagi serta dukungan lainnya terhadap Komunitas Dblogger adalah sebagai bukti bahwa almarhum orang yang patut dikenang.
Foto almarhum memakai kaos dBlogger, membuat saya makin haru dan sedih.
Selamat jalan dok, semoga di alam sana mendapat tempat yg layak disisiNya serta diampuni segala dosanya dan untuk keluarga yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan dan kekuatan, amin.